PT PLN (Persero) terus menyalurkan energi ke penjuru negeri, salah satu melalui Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (UIP KLT), mereka membangun dua Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150kV di Kalimantan Selatan, diantaranya ; Batulicin – Tarjun dan Selaru – Sebuku.
Gardu Induk (GI) listrik juga mereka bangun. Dari kabar UIP KLT tujuan pembangunan ini adalah untuk menciptakan ekosistem investasi, pertumbuhan ekonomi daerah, hingga listrik yang berkeadilan untuk masyarakat, dilansir dari ANTARA.
Dari hari ke hari, hingga saat ini pihaknya terus berproses untuk menyukseskan pembangunan infrastruktur listrik. Melancarkan misi itu, mereka tidak sendirian, UIP KLT bekerjasama dengan seluruh pihak, diantaranya : TNI, Polri, BIN, badan pertanahan, kejaksaan, pemerintah hingga masyarakat terdampak pembangunan.
Saat ini beberapa tahapan berjalan lancar tanpa hambatan yang berarti. Misalnya, pengadaan dan sertifikasi lahan, pembangunan infrastruktur hingga kompensasi jalur SUTT.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Terbaru ini, pihaknya mengabarkan untuk GI 150kV dan SUTT 150 kV Batulicin-Tarjun sudah berhasil menerima tegangan (energize) dan sudah bisa memberikan suplai listrik.
Proyek pembangunan ini memiliki porsi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) hingga 75,87 persen. Serapan tenaga kerja baru pada proyek ini dihitung UIP KLT yaitu 711 orang.
SUTT Batulicin-Tajun ini memiliki panjang 85,34 kilometer sirkuit (kms) ditopang 123 tower. Proyek dimulai sejak Januari 2021 lalu.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Keberhasilan energize proyek ini juga menjadi salah satu pendukung untuk penyediaan sistem kelistrikan yang andal dalam rangka pembangunan Ibukota Negara Nusantara di Kalimantan Timur.
PT PLN menyatakan, dasar dukungan itu bisa terlaksana mengingat saat ini sistem kelistrikan di Kalimantan Timur sudah interkoneksi dengan sistem di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
Hasil dari kesuksesan itu sekarang juga sudah bisa mendukung pergerakan PT Indocement Tunggal Prakarsa (ITP), Tbk. Perusahaan semen ini menjadi pihak yang pertama kali mencicipi konsumsi listrik bertegangan tinggi di Kalimantan.