Kalsel.WahanaNews.co, Banjarmasin - Seorang pengurus Kerukunan Bubuhan Banjar (KBB) pusat, Drs. Muhammad Ary Achdyani, menilai pentingnya adanya jaringan usahawan orang Banjar di seluruh dunia untuk meningkatkan perekonomian dan keberadaan etnis ini.
Hal tersebut dikemukakan oleh Muhammad Ary Achdyani yang juga dikenal sebagai Wakil Ketua IV bidang kerja sama dan silaturahmi KBB saat menjadi pembicara di Raker pertama KBB, di mahligai Pancasila, Kota Banjarmasin, Minggu (14/4/2024) sore.
Baca Juga:
Laporan PBB Mengungkap Pembantaian Etnis di Sudan 10 sampai 15 Ribu Orang Tewas
Dalam kesempatan tersebut, Muhammad Ary Achdyani yang juga dikenal sebagai mantan Kepala Biro di Rektorat Universitas Lambung Mangkurat (ULM) tersebut menyebutkan dengan adanya jaringan usaha orang Banjar, maka antar usahakan bisa saling melakukan kerja sama dalam upaya mengembangkan usaha satu sama lain.
"Setidaknya dengan adanya jaringan tersebut maka antarusahawan saling memberikan informasi mengenai usaha yang bisa dikembangkan dimana saja orang Banjar tersebut berada," tuturnya saat tampil bersama dengan nara sumber yang lain yang membahas topik yang lain pula.
Menurutnya, kerja sama tersebut tentu di berbagai bidang, antara lain, industri, perdagangan, tenaga listrik, kehutanan, bahkan di sektor pertanian atau persawahan yang dikenal dengan istilah "babandang" jika di negeri Malaysia.
Baca Juga:
Agen Utama Penyelundup Rohingya ke Aceh, Sekali Pengiriman Dibayar Rp9,8 Juta
Usahawan Banjar yang sudah dikenal menjadi saudagar di berbagai negara lain, seperti pembangkit listrik tenaga matahari, perdagangan gaharu, pedagang emas dan berlian, bahkan dalam bidang biro perjalanan travel yang bisa dikerjasamakan antar negara.
Dalam usaha perekonomian tersebut bisa bergandengan dengan kerjasama kebudayaan, kerjasama keagamaan, atau kerjasama intelektual perguruan tinggi, yang kait mengkait, tambah Muhammad Ary Achdyani yang juga dikenal sebagai Ketua Forum Silaturahmi Kulaan Banjar (FSKB) yang sudah berkeliling mendatangi komunitas orang Banjar di berbagai negara dalam program "Batiti Kulaan" tersebut.
Dalam beberapa kali traveling di negeri jiran Malaysia dan Singapura, ia sudah bertemu dengan usahawan usahawan muda orang Banjar, seperti usahawan serat optik, energi listrik, dan usahawan gaharu, yang ternyata menyambut baik jika ada jaringan usaha tersebut.