KALSEL.WAHANANEWS.CO, Banjarmasin - Penutupan Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Basirih mulai menimbulkan dampak serius.
Saat ini, Pemko Banjarmasin sepenuhnya bergantung pada TPA Regional Banjarbakula di Banjarbaru.
Baca Juga:
Kali Cakung Drain Menghitam Diduga Mengandung B3, Pemprov DKI Bakal Tindak Pembuang Limbah Ilegal
Namun, kapasitas pembuangan di sana hanya 105 ton per hari. Jauh dari produksi sampah harian yang mencari 600 ton.
Akibatnya, sampah di sejumlah tempat pembuangan sementara (TPS) tidak terangkut. Menggunung dan meluber.
Contoh yang terjadi di TPS 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di Jalan HKSN dan Jalan Cemara, Banjarmasin Utara.
Baca Juga:
Wabup Garut Resmikan Bank Sampah KSM Binangkit, Dorong Kolaborasi untuk Lingkungan Berkelanjutan
Sampah yang menumpuk melebihi kapasitas menciptakan pemandangan jorok yang mengganggu kenyamanan warga sekitar.
Selama ini, 17 unit TPS-3R itu diklaim pemko sebagai solusinya. Faktanya, fasilitasnya jauh dari memadai.
Radar Banjarmasin menemukan mesin pencacah plastik di kedua TPS 3R itu sudah rusak.