KALSEL.WAHANANEWS.CO, Banjarmasin - Penutupan Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Basirih mulai menimbulkan dampak serius.
Saat ini, Pemko Banjarmasin sepenuhnya bergantung pada TPA Regional Banjarbakula di Banjarbaru.
Baca Juga:
Pemkot Palu Kerahkan Petugas Kebersihan dan Kendaraan Angkut Sampah di Haul Guru Tua
Namun, kapasitas pembuangan di sana hanya 105 ton per hari. Jauh dari produksi sampah harian yang mencari 600 ton.
Akibatnya, sampah di sejumlah tempat pembuangan sementara (TPS) tidak terangkut. Menggunung dan meluber.
Contoh yang terjadi di TPS 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di Jalan HKSN dan Jalan Cemara, Banjarmasin Utara.
Baca Juga:
Proyek RDF Bolmong Masuk Daftar Investasi Potensial Forum Bisnis Osaka 2025
Sampah yang menumpuk melebihi kapasitas menciptakan pemandangan jorok yang mengganggu kenyamanan warga sekitar.
Selama ini, 17 unit TPS-3R itu diklaim pemko sebagai solusinya. Faktanya, fasilitasnya jauh dari memadai.
Radar Banjarmasin menemukan mesin pencacah plastik di kedua TPS 3R itu sudah rusak.