"Apakah kondisi yang terjadi saat ini akan mengikuti pola yang sama? Tentu perlu kajian lebih lanjut. Banyak hal yang perlu dilihat," kata Muhidi.
Namun, Muhidi juga menyoroti kepemimpinan Putin sekarang nyaris serupa dengan kondisi dalam sejarah sebelumnya.
Baca Juga:
Aksi Teror Maut di Moskow Tewaskan 40 Orang
Di awal invasi, banyak warga Rusia menggelar aksi menolak perang di Ukraina.
Sementara itu, dari sisi internasional banyak negara yang mengecam Moskow dan menjatuhkan embargo hingga sanksi ekonomi. Rusia bak terisolir dari dunia global.
Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), misalnya, dilaporkan akan mencabut Rusia dari daftar negara paling disukai atau most favoured nations. Imbasnya, Rusia akan dikenakan tarif impor lebih tinggi.
Baca Juga:
Unggul 87,32 Persen Suara, Vladimir Putin Jadi Pemimpin Terlama di Rusia Setelah Joseph Stalin
Alhasil, Rusia akan kelelahan dan kehabisan sumber daya jika tak setop invasi.
Pengamat hubungan internasional dari Universitas Muhammadiyah, Fahmi Salsabila, menyatakan bahwa ini bisa menjadi awal mula kejatuhan Putin.
"Putin bisa habis karena energi terkuras habis untuk perang, sementara ekonomi dan kebutuhan rakyat akan terganggu karena embargo dan sanksi dari AS dan negara-negara pendukungnya," kata Fahmi. [Ss/bay]