Sementara itu, Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengkritik kenaikan upah minimum di Indonesia hanya setengah harga toilet. Menurutnya, kebijakan seperti itu hanya terjadi di Indonesia.
"Saya keliling dunia, tidak ada pernah cara menghina kaum buruh oleh pemerintah dan DPR-nya seperti sekarang, bagaimana mungkin negara terkaya nomor tujuh di dunia, kau tahu Indonesia negara terkaya nomor tujuh di dunia. Makannya Indonesia masuk yang dinamakan G20," ujar dia.
Baca Juga:
Kabar Baik, Prabowo Umumkan Kenaikan Upah Buruh 6,5 Persen di 2025
Massa buruh masih menggelar unjuk rasa hingga saat ini. Kegiatan tersebut pun membuat arus lalu lintas di depan Gedung DPR, Jalan Gatot Soebroto mengalami kemacetan.
Sebagai informasi, polisi telah menyiapkan pengamanan dan antisipasi rekayasa lalu lintas dengan penerapan menyusul kondisi di lapangan. Sebanyak 1.000 personel Polisi dan Satpol PP dikerahkan mengamankan demo kali ini.
"Kurang lebih ada 1.000 petugas gabungan dari Satpol PP, Polres Metro Jakarta Pusat, Polda Metro Jaya, Polsek Tanah Abang," kata Kapolsek Metro Tanah Abang, AKBP Haris Kurniawan.
Baca Juga:
Soal Buruh Tolak Ikut Wajib Tapera, Kemnaker: Kurang Sosialisasi
Haris mengatakan berdasarkan pemberitahuan aksi, massa dari Partai Buruh dan FSPMI yang datang diperkirakan 300 orang. Haris mengatakan untuk lalu lintas sejauh ini belum ada pengalihan atau penutupan. [Ss]