WahanaNews-Kalsel | PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN menyiapkan paket kompor listrik induksi secara gratis kepada masyarakat. PLN menyebut konversi kompor elpiji 3 kilogram atau tabung melon ke kompor induksi mampu menghemat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan telah menyiapkan program konversi tahun depan dengan menyasar 5 juta keluarga penerimaan manfaat. Dia memproyeksikan program ini dapat menghemat Rp 5,5 triliun per tahun.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Selanjutnya, apabila jumlah keluarga penerimaan manfaat mencapai 15,3 juta, maka proyeksi penghematan APBN bisa mencapai Rp 16,8 triliun per tahun.
"Saving ini dari mana? Ini dari fakta bahwa per kilogram elpiji biaya keekonomiannya adalah sekitar Rp 20 ribu, sedangkan biaya keekonomian (kompor induksi) sekitar Rp 11.300 per kilogram listrik ekuivalen," kata Darmawan, beberapa waktu lalu.
PLN telah melakukan uji klinis terhadap 2.000 proyek percontohan di Solo dan Bali. "Dari sampel 23 keluarga penerima manfaat ada saving APBN sekitar Rp 20 juta per tahun," kata Darmawan.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Berdasarkan hitungan PLN, konversi elpiji 3 kg ke kompor induksi dalam skala yang lebih besar mampu menghemat APBN menghemat Rp 330 miliar per tahun untuk 300 ribu keluarga penerima manfaat pada 2022.
Sebelumnya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan peredaran elpiji tiga kilogram (kg) atau tabung melon di beberapa daerah akan dikurangi.
Penarikan tabung akan dikurangi secara bertahap terutama bagi daerah yang sudah memperoleh jatah penyediaan paket kompor listrik induksi secara gratis kepada masyarakat.