Menurut dia, dibutuhkan 500 ribu hektare tambahan untuk perkuat stok beras nasional yang diperkirakan menghasilkan gabah 3 juta ton dan beras 1,5 juta ton.
Menurut Mentan, ini adalah perintah Presiden. Dan di Kalimantan Selatan diminta 100 ribu hektare.
Baca Juga:
Ketua KPU Batola: Partisipasi Pemilu 2024 Capai 76 Persen di Kalsel
"Dan saya minta ada 3.000 hektare di Barito Kuala. Ini akan kita booster budidayanya dan perbaiki sampai penggilingan yang hasilnya sebagai cadangan pangan nasional dalam menghadapi dampak El Nino," ujarnya.
"Kita harus kerja keras. Kita siap bantu benih, pompa air, combine harvester dan hingga kesiapan pasar," ujar Mentan lagi.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menambahkan, berdasarkan pengalaman kejadian El Nino tahun 2015, justru Provinsi Sumatera Selatan dan Kalimantan Selatan sangat berkontribusi produksi beras.
Baca Juga:
PLN Operasikan Dua Proyek Infrastruktur Ketenagalistrikan Baru di Kalbar
Pasalnya, saat El Nino itu lahan-lahan rawa yang biasa airnya tinggi menjadi surut potensial ditanami padi.
"Menambah luas tanam di Kalimantan Selatan ini bisa 100.000 hektare, mesti kerja keras mengejar potensi tanam," paparnya.
Jadi sesuai petunjuk Bapak Menteri pada bulan Agustus-September ini mengejar luas tambah tanam 500.000 hektare di 10 provinsi.