WahanaNews-Kalsel | Kebakaran di Pembangkit Listrik Tenaga Diesel atau PLTD Kambajawa, Sumba Timur pada Kamis 21 Juli 2022 malam menyebabkan sistem listrik di Sumba Timur terganggu.
Hampir sebagian besar wilayah Sumba Timur mengalami pemadaman listrik sejak pukul 19.22 Wita. Seluruh wilayah yang menggunakan sistem listrik dari sumber pembangkit listrik di PLTD Kambajawa mengalami pemadaman sejak terjadinya kebakaran.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Hanya tersisa beberapa wilayah terdampak yang jaringan listriknya dapat dinyalakan pasca kebakaran. Wilayah tersebut diantaranya kilometer 8 hingga kilometer 16, sebagian Matawai, sebagian Radamata, Kamalaputi, dan sebagian wilayah Payeti di Kota Waingapu.
Selain itu, titik vital publik seperti di RSUD Umbu Rara Meha, RS Imanuel dan RSK Lindimara Waingapu yang menjadi prioritas juga menyala.
Beberapa wilayah lain seperti Waijelu, Melolo hingga Kadumbul di bagian Timur Kota Waingapu juga tetap menyala listriknya karena menggunakan mesin pembangkit listrik tersendiri.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Manajer PLN UP3 Sumba, Blasius Gani menyebut pihak PLN telah melakukan upaya pemulihan sistem kelistrikan atau jaringan kelistrikan Sumba Timur pasca kebakaran tersebut.
Dalam rentang waktu sekira 24 jam, pihak PLN berhasil melakukan normalisasi jaringan listrik di Sumba Timur. Pada Jumat 22 Juli 2022 pukul 22.27 Wita, dari 227 gardu distribusi yang sempat terdampak, seluruhnya telah dinormalkan kembali.
"Sebagai upaya peningkatan keandalan suplai listrik di Kota Waingapu dan sekitarnya, PLN terus berupaya dengan sigap untuk memulihkan sistem yang terdampak," ujar Blasius, Jumat malam.