KALSEL.WAHANANEWS.CO, Banjarbaru - Wali Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Muhammad Aditya Mufti Ariffin mengunjungi posko pengungsian warga terdampak banjir untuk memastikan kebutuhan mereka terpenuhi.
Kunjungan dilakukan wali kota pada tujuh posko tempat penampungan pengungsi guna memastikan kondisi mereka sekaligus memantau secara langsung penyaluran bantuan yang diberikan pemkot, Selasa (28/1/2025) malam.
Baca Juga:
Dinkes Kalsel Siapkan 62 Posko Kesehatan Saat Haul Guru Sekumpul
"Kami sengaja meninjau posko yang dihuni sementara pengungsi korban banjir untuk memastikan kebutuhan dasar tercukupi, termasuk bantuan pangan, pemeriksaan kesehatan, dan kebutuhan lainnya," ujar Aditya.
Menurut Aditya, peninjauan ke posko pengungsi sengaja dilakukan malam hari sehingga bisa melihat langsung kondisi warga terdampak banjir dan memastikan kebutuhan dasar sudah terpenuhi sesuai keperluan.
Aditya menuturkan, pihaknya juga berdialog dengan warga mengenai kondisi yang mereka alami termasuk efektivitas bantuan yang disalurkan pemerintah kota untuk meringankan beban sehari-hari.
Baca Juga:
KPU Kalsel Konsultasikan Surat Suara Pilkada Banjarbaru Terkait Pembatalan Pasangan Calon
"Pemkot berupaya membantu warga yang mengalami musibah kebanjiran baik kebutuhan dasar, kesehatan dan juga bantuan pangan agar mereka tidak kekurangan layanan meski pun berada di pengungsian," tutur Aditya.
Aditya mengatakan, hujan yang mengguyur Kota Banjarbaru selama beberapa hari terakhir membuat sejumlah kawasan dan rumah yang cukup padat kebanjiran sehingga penghuninya terpaksa mengungsi.
"Makanya kami mengimbau warga untuk tetap waspada terutama pada kondisi cuaca dan banjir yang masih menggenangi rumah-rumah agar tidak menjadi korban. Ikuti arahan pemerintah," pesannya.
Dikatakan, pihaknya juga sudah membentuk tim dari Dinas Pekerjaan Umum untuk mengkaji penanganan banjir termasuk penanganan area atau kawasan rawan banjir sehingga bisa menangani bencana alam itu.
Diketahui, curah hujan tinggi yang melanda Kota Banjarbaru sepekan terakhir menyebabkan banjir yang melanda tiga kecamatan sehingga membuat ratusan rumah terendam dan ribuan jiwa terdampak.
Tiga kecamatan terendam banjir yakni Kecamatan Cempaka, Liang Anggang dan Kecamatan Landasan Ulin dengan jumlah rumah terendam sebanyak 841 dengan 927 kepala keluarga dihuni 2.855 jiwa.
[Redaktur: Patria Simorangkir]