KALSEL.WAHANANEWS.CO, Banjarmasin - Sampah merupakan salah satu permasalahan utama di kota-kota besar. Setiap hari, ribuan ton sampah dihasilkan dari aktivitas rumah tangga, perkantoran, dan industri.
Hal ini juga terjadi di Kota Banjarmasin, yang dikenal sebagai Kota Seribu Sungai, dengan volume sampah yang mencapai lebih dari 600 ton per hari.
Baca Juga:
Penutupan TPAS Basirih Berdampak Serius, Banjarmasin Andalkan TPA Regional Banjarbakula
Penutupan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Basirih oleh Kementerian Lingkungan Hidup RI pada 1 Februari 2025 menambah berat permasalahan sampah di Kota ini.
Penutupan tersebut menjadi perhatian serius bagi Pemerintah Kota Banjarmasin dan masyarakat, karena dapat menimbulkan dampak negatif berupa lingkungan yang tidak sehat dan meningkatnya risiko bencana lingkungan, seperti pencemaran dan kerusakan keindahan kota akibat sampah yang menumpuk di Tempat Penampungan Sementara (TPS).
Sebagai langkah tanggap, Pemerintah Kota Banjarmasin telah menetapkan status Tanggap Darurat Sampah melalui Surat Pernyataan Nomor 600.4.15/0121/SET-DLH/II/2025 yang berlaku dari 1 Februari hingga 31 Juli 2025.
Baca Juga:
Dinas PUPR Kalsel dan PT Gaya Makmur Traktors Gelar Seminar Teknologi Jalan
Pemerintah juga mengadakan pertemuan dengan para Camat, Lurah, dan Tokoh Masyarakat Peduli Lingkungan di Aula Kayuh Baimbai, Balai Kota Banjarmasin pada 5 Februari 2025 untuk mencari solusi konkret dalam menangani masalah sampah ini.
Salah satu solusi yang diusulkan adalah penyediaan armada untuk mengangkut sampah yang dihasilkan menuju TPA yang disediakan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan di TPAS Regional Banjarbakula.
Pemerintah Kota Banjarmasin juga telah meminta agar Kota Banjarmasin dapat mengirimkan sampah ke TPA Regional Banjarbakula melewati jam 4 sore, bahkan sampai jam 10 malam, guna memaksimalkan layanan angkutan sampah.
Namun, upaya pemerintah saja tidak akan cukup. Diperlukan dukungan aktif dari masyarakat untuk menyelesaikan masalah sampah ini.
Oleh sebab itu, sesuai dengan tagline Kota Banjarmasin "Kayuh Baimbai"/ Kebersamaan / Sama-Sama dalam mencapai tujuan, mari sebagai warga Kota kita ikut berperan aktif dalam mengelola sampah agar masalah ini dapat diminimalkan.
Berikut langkah-langkah strategis yang efektif dan mudah diterapkan oleh kita:
1. Membuang Sampah Sesuai Jadwal yang Ditentukan Pemerintah
Membuang sampah sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh Pemerintah Kota Banjarmasin sangat penting untuk memudahkan proses pengangkutan dan pengelolaan sampah secara teratur.
Dengan kita mengikuti jadwal yang telah ditentukan, sampah tidak menumpuk di tempat-tempat yang tidak semestinya, sehingga tidak menyebabkan gangguan pada kebersihan lingkungan sekitar.
Selain itu, pengelolaan sampah yang tepat waktu juga membantu petugas kebersihan dalam melakukan tugas mereka secara lebih efisien dan mengurangi potensi pencemaran serta risiko kesehatan yang dapat ditimbulkan akibat sampah yang terbiarkan terlalu lama.
2. Memilah Sampah Sejak Sumbernya
Memilah sampah sejak di rumah merupakan langkah awal yang sangat penting untuk mengurangi jumlah sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir.
Sampah organik, seperti sisa makanan dan daun, dapat diolah menjadi kompos yang berguna untuk pertanian atau penghijauan, sementara sampah anorganik, seperti plastik dan kertas, bisa didaur ulang untuk digunakan kembali dalam produksi barang baru.
Di setiap gang atau titik kumpul sampah di lingkungan kita, dapat diterapkan sistem pemilahan berdasarkan warna tempat sampah. Misalnya, tempat sampah berwarna merah khusus untuk sampah berbahaya atau non-organik, seperti sisa bahan kimia, lampu pijar, atau baterai.
Tempat sampah hijau digunakan untuk sampah organik, seperti sisa makanan, daun, dan kulit buah yang dapat dijadikan kompos. Tempat sampah kuning diperuntukkan bagi sampah plastik dan kertas yang dapat didaur ulang, seperti botol plastik, kantong plastik, dan kemasan kertas.
Sementara tempat sampah biru digunakan untuk sampah logam dan kaca, seperti kaleng, botol kaca, dan peralatan rumah tangga berbahan logam yang bisa didaur ulang.
Dengan cara ini, proses pemilahan sampah menjadi lebih mudah dan sistematis, sehingga mengurangi pencemaran lingkungan dan mendukung upaya pengelolaan limbah yang lebih efisien.
3. Mengurangi Penggunaan Plastik Sekali Pakai
Plastik adalah salah satu jenis sampah yang paling sulit terurai dan dapat mencemari lingkungan dalam jangka panjang. Limbah plastik mengancam ekosistem, karena bisa bertahan ratusan tahun sebelum akhirnya terurai menjadi partikel mikroplastik yang berbahaya bagi flora dan fauna.
Untuk itu, kita perlu berkomitmen untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu langkah sederhana yang bisa kita terapkan adalah dengan membawa tas belanja sendiri setiap kali berbelanja.
Tas kain atau tas yang dapat dipakai berulang kali lebih ramah lingkungan dan mengurangi ketergantungan pada kantong plastik.
Selain itu, menggunakan botol minum isi ulang daripada membeli air kemasan dalam botol plastik sekali pakai adalah cara efektif untuk mengurangi jumlah plastik yang kita konsumsi.
Kita juga bisa menghindari produk-produk dengan kemasan plastik yang berlebihan, seperti sedotan plastik, peralatan makan sekali pakai, atau kemasan makanan yang tidak ramah lingkungan.
4. Memanfaatkan Bank Sampah Sebagai Solusi Ekonomi dan Lingkungan
Bank sampah merupakan salah satu solusi inovatif yang dapat mengatasi permasalahan sampah sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.
Di Kota Banjarmasin, tersedia beberapa bank sampah, seperti Bank Sampah Induk Banjarmasin di Alalak Utara, Bank Sampah Kelabau disamping Kantor Walikota Banjarmasin, Bank Sampah Bahagia di kelurahan teluk tiram, dan Bank Sampah Kunang-Kunang terletak di Kelurahan Sungai Miai yang siap menampung sampah daur ulang, seperti botol plastik, kardus, kertas, dan bahan lainnya yang masih bisa dimanfaatkan kembali.
Dengan memanfaatkan fasilitas bank sampah, masyarakat tidak hanya berperan aktif dalam mengurangi volume sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir, tetapi juga memperoleh keuntungan ekonomi dari hasil penukaran sampah yang dapat didaur ulang.
Sampah yang terkumpul di bank sampah akan dipilah dan disalurkan ke industri daur ulang untuk diolah menjadi produk baru.
Proses ini tidak hanya membantu mengurangi pencemaran lingkungan, tetapi juga mendukung perekonomian lokal dengan menciptakan peluang usaha baru di sektor daur ulang.
Sebagai contoh, botol plastik yang dikumpulkan bisa dijadikan bahan baku untuk membuat barang-barang seperti tas, baju, atau produk rumah tangga, sedangkan kardus dan kertas dapat diolah menjadi produk kemasan baru.
Dengan adanya insentif ekonomi dari program bank sampah, masyarakat lebih termotivasi untuk memilah dan mengumpulkan sampah dengan benar.
Selain itu, bank sampah juga dapat menjadi sarana edukasi untuk mengajarkan pentingnya daur ulang dan pengelolaan sampah yang berkelanjutan kepada warga.
Melalui kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha, bank sampah bisa menjadi solusi jangka panjang yang efektif untuk menciptakan kota yang lebih bersih, sehat, dan ramah lingkungan.
Tidak ada yang lebih penting daripada menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan demi kualitas hidup yang lebih baik. Dengan bergotong royong, kita bisa membuat Kota Banjarmasin tetap indah, nyaman, dan bebas dari bencana lingkungan yang disebabkan oleh sampah.
Mari bersama-sama menjaga alam dan mewariskan kota yang bersih, hijau, dan berkelanjutan kepada generasi mendatang. Tindakan kita hari ini akan menentukan masa depan yang lebih baik untuk lingkungan kita dan kota tercinta ini.
[Redaktur: Patria Simorangkir]