WahanaNews-Kalsel | PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan dan Penyaluran (UIKL) Kalimantan mendorong implementasi program Electrifying Agriculture untuk menyukseskan kegiatan panen raya pada Gabungan Kelompok Tani Kayuh Baimbai di Desa Simpang Empat, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan, Selasa (4/10).
Acara ini dibuka dengan pelaksanaan panen dan tanam pada tanaman hortikultura cabai besar menggunakan sistem pengairan yang sudah terelektrifikasi dengan sistem irigasi tetes dan sprinkler dilanjutkan dengan acara peresmian, pemotongan pita, peninjauan ke ruang bangsal pasca panen dan proses pengolahan tanaman cabai.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Dalam rilis yang diterima Antara Kalsel, Kamis (6/10), General Manager PLN UIKL Kalimantan Daniel Eliawardhana menyampaikan bahwa sudah menjadi tanggung jawab PLN untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh lapisan masyarakat, tidak terkecuali dengan kelompok tani.
Ia juga mengungkapkan bahwa melalui elektrifikasi di bidang pertanian (Electrifying Agriculture) diharapkan PLN mampu mendorong peningkatan produktivitas, efisiensi biaya, dan daya saing usaha tani dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
“PLN turut berpartisipasi aktif dalam mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat, salah satunya melalui program Electrifying Agriculture ini, tentunya biaya operasional oleh para petani dapat dikurangi dan produktivitas pun meningkat,” tuturnya.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Dalam sambutannya Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalimantan Selatan Ir. H. Syamsir Rahman, MS mengatakan sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat penting dalam membangun perekonomian nasional, termasuk perekonomian daerah.
“Sektor pertanian berfungsi sebagai penyedia bahan pangan untuk ketahanan pangan masyarakat, sebagai instrumen pengentasan kemiskinan, penyedia lapangan kerja, serta sumber pendapatan masyarakat. Ditambah dengan sistem elektrifikasi ini akan bertambah pula potensi yang dapat terus ditingkatkan, khususnya di sektor pertanian,” terangnya.
Misrani, selaku Ketua Gabungan Kelompok Tani Kayuh Baimbai sekaligus Local Hero dalam program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) PLN UIKL Kalimantan juga mengungkapkan bahwa dampak positif dalam penggunaan energi listrik ini dapat dirasakan oleh masyarakat, khususnya para petani. Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada PLN atas bantuan dan dukungan yang diberikan kepada para kelompok tani.
“Alhamdulillah, Program Electrifying Agriculture dari PLN telah membawa pertanian Indonesia semakin maju, mandiri dan modern. Kami sekali lagi mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada PLN atas segala dukungan yang sudah diberikan.”, ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, dilakukan juga penebaran benih sebanyak 5.000 ekor ikan papuyu (betok) pada salah satu program TJSL PLN UIKL Kalimantan lainnya yaitu fasilitasi elektrifikasi pada sistem pengairan budidaya perikanan menggunakan sistem bioflok.
Program Electrifying Agriculture menjadi lompatan besar tidak hanya bagi sektor pertanian, namun juga pada sektor lainnya, seperti sektor perikanan. Program ini merupakan bagian dari semangat transformasi PLN dalam upaya peningkatan pelayanan energi listrik yang mudah, terjangkau dan andal bagi seluruh masyarakat Indonesia.[ss]