Amel, sapaan akrabnya, mengakui mitigasi perubahan iklim termasuk pelestarian bekantan menjadi isu global sehingga sinergisitas dan kolaborasi sangatlah diperlukan.
Apalagi keberadaan bekantan menjadi spesies kunci di ekosistem lahan basah seperti hutan mangrove rambai di Pulau Curiak, yang berada di pesisir sungai Barito.
Baca Juga:
Ditresnarkoba Polda Kalsel Bongkar Jaringan Sabu Internasional, Sita 50 Kg Sabu
Karena itu dalam penyelamatan bekantan dibutuhkan pelestarian mangrove sebagai tempat hidupnya.
Hingga saat ini SBI sudah menanam lebih kurang lima hektare lahan mangrove rambai dari program wakaf lahan di Pulau Curiak.
"Alhamdulilah di Pulau Curiak kini dihuni 42 individu bekantan dari sebelumnya di tahun 2016 hanya 16 individu bekantan, ini indikator positif dari upaya nyata restorasi mangrove," katanya.[ss]
Baca Juga:
Polda Kalsel dan Bawaslu Sinergi Kawal Pengamanan Pilkada 2024