WahanaNews-Kalsel | Harga saham perusahaan teknologi PT Hensel Davest Indonesia Tbk (HDIT) melesat dan menyentuh level kenaikan tertinggi harian hingga Auto Reject Atas (ARA) pada perdagangan kemarin, Kamis (1/9/2022).
Harga saham HDIT melesat 34,78% dan ditutup di Rp 93/unit. Dengan penguatan tersebut, nilai kapitalisasi pasar HDIT sebesar Rp 141,8 miliar. Katalis positif yang membuat saham HDIT terbang hingga ARA adalah kinerja keuangan yang baru saja dirilis kemarin dimana perseroan berbalik untung dari merugi di tahun sebelumnya.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk HDIT tercatat sebesar Rp 2,1 miliar hingga akhir Juni 2022 atau kenaikan setara 371% dari periode yang sama tahun lalu.
Di periode yang sama tahun 2021, HDIT mencatatkan kerugian bersih yang dapat diatribusikan untuk pemilik entitas induk sebesar Rp 5,7 miliar. Kinerja keuangan yang ciamik tersebut didorong oleh peningkatan perseroan dalam mendorong penjualan dan meningkatkan margin.
Dari sisi top line, HDIT membukukan penjualan bersih senilai Rp 1,85 triliun di semester I tahun ini. Revenue HDIT naik 49% dibandingkan periode Juni 2021 yang hanya mencapai Rp 1,24 triliun.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Peningkatan penjualan disebabkan oleh naiknya revenue dari segmen PLN Pra-bayar yang mencapai Rp 1,84 triliun dan berkontribusi 99% lebih dari total pendapatan.
Pendapatan dari segmen PLN pra-bayar ini naik 50% pada Juni 2022 jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Hal menarik lainnya adalah, pendapatan dari segmen layanan finansial, meskipun kontribusi terhadap total pendapatan sangat kecil, tetapi tumbuh dengan pesat. Pendapatan dari HDIT yang berasal dari segmen layanan finansial tercatat sebesar Rp 5,5 miliar per Juni 2022 atau melesat 16 kali dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya Rp 343 juta saja.