Untuk potensi investasi di bidang perkebunan, ucap Endri, Kalsel memiliki tanah yang subur, baik dataran tanah gambut untuk pertanian, dataran tanah tinggi untuk beragam tanaman seperti kopi hingga karet.
Untuk potensi investasi bidang peternakan, kata Endri, salah satunya untuk peternakan sapi potong.
Baca Juga:
Dugaan Korupsi PBJ di Kalsel: KPK Sita Lebih dari Rp10 Miliar dalam OTT
"Untuk sapi potong ini bisa sistem tumpang sari, bisa diperkebunan kelapa sawit, ini program sudah jalan," tuturnya.
Sedangkan potensi investasi di bidang perikanan, kata Endri, Pemprov Kalsel menginginkan adanya hilirisasi produk perikanan.
"Di sini potensi produksi ikan baik dari sungai dan laut sangat banyak, jadi sangat besar peluang usahanya buat pabrik di sini," ujarnya.
Baca Juga:
DPRD Tanbu Tegaskan Urgensi Pembangunan Jembatan Selat Pulau Laut
Endri mengungkapkan, digalakkannya sektor investasi hijau atau dalam artian investasi yang fokus pada aspek-aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola baik, untuk mengurangi ketergantungan Kalsel pada sektor usaha energi posil.
"Saat ini investasi terbesar masuk di Kalsel masih di bidang pertambangan batu bara, ini bisa habis pada waktunya, karenanya sektor energi terbarukan yang mulai digalakkan," ujarnya.
Untuk target investasi di Kalsel pada tahun 2022 lalu sebesar Rp11 triliun, tercapai lebih 90 persen.[ss]