Perusahaan mendeskripsikan Starstreak sebagai sebagai senjata untuk menyerang pesawat tempur fixed-wing dan helikopter.
Senjata yang terbilang kecil ini bisa dikendalikan dengan remot, dipasang di kendaraan tempur, atau diluncurkan dari pundak tentara menggunakan Shoulder-Launched (SL) dan Lighweight Multiple Launcher (LML).
Baca Juga:
Banyak Warga RI Dukung Invasi Rusia, Ternyata Ini Alasannya
Rudal yang sudah dipakai sejumlah negara selama 19 tahun terakhir ini pertama kali digunakan pada konflik Irak pada 2003.
Starstreak yang ada saat ini merupakan generasi kelima yang disebut memiliki kemampuan signifikan melacak target dan kian mudah digunakan.
Rudal Starstreak terdiri dari tiga 'anak panah' berbahan logam tungsten bertenaga motor roket. Anak panah itu mampu melesat hingga melebihi Mach 3 (sekitar 3.700 km per jam), dipandu sistem kontrol panas untuk memastikan akurasi dan dikatakan hampir tak ada yang bisa mencegahnya.
Baca Juga:
Rusia Dikabarkan Buka Perekrutan untuk Tentara di Asia Tengah
Karateristik ini membuat Starstreak efisien karena pilot hanya punya waktu sedikit untuk bereaksi.
4. HAWC