KALSEL.WAHANANEWS.CO, Banjarmasin - Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), Muhidin, segera menanggapi persoalan sampah yang menjadi perhatian masyarakat, terutama di Kota Banjarmasin yang kini berstatus darurat sampah setelah penutupan TPA Basirih.
“Persoalan sampah adalah prioritas kita bersama. Saya dan Wakil Gubernur akan berkeliling ke lokasi darurat setelah Hari Raya Idul Fitri nanti, karena masih ada sejumlah agenda penting yang harus diselesaikan,” kata Muhidin usai Rapat Paripurna DPRD Kalsel dalam agenda Pidato Perdana Gubernur Kalsel di Banjarmasin.
Baca Juga:
Pemko Banjarmasin Upayakan Penanganan Sampah Usai Penutupan TPA Basirih
Ia mengatakan beberapa agenda penting tersebut, yakni pertemuan dengan Panglima Kodam VI Mulawarman terkait penempatan prajurit di Provinsi Kalsel untuk mendukung pertahanan wilayah, dan pertemuan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) bersama Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kalsel.
“Insya Allah setelah bulan puasa selesai, kami tinjau pembuangan sampah yang dekat terlebih dahulu untuk menentukan langkah selanjutnya," ujarnya.
Dalam menyukseskan program prioritas ini, Muhidin meminta peran serta masyarakat memberikan masukan dan saran agar tuntas sesuai harapan semua pihak.
Baca Juga:
Pemko Banjarmasin Lakukan Berbagai Upaya untuk Mengatasi Masalah Pengelolaan Sampah
Selain itu, kata dia, pembangunan prioritas Jembatan Selat Pulau Laut, Kabupaten Kotabaru, dengan panjang sekitar 3,75 kilometer, juga terus digenjot progresnya.
Pemprov Kalsel telah menganggarkan Rp200 miliar dari sisi Batulicin dan Rp300 miliar dari sisi Kotabaru. Pada 2025, Pemprov Kalsel mengalokasikan Rp300 miliar dari sisi Batulicin dan Rp450 miliar dari sisi Kotabaru.
Sehingga, anggaran total mencapai Rp1,2 triliun, sementara anggaran yang diperlukan Rp5,9 triliun, sehingga masih dibutuhkan sekitar Rp4,7 triliun.